Khadijah 2 Surabaya Gandeng Damkar Adakan Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran

SD Khadijah 2 Surabaya Pelatihan Pemadaman Kebakaran

Khadijah 2 Surabaya Gandeng Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya mengadakan pelatihan tanggap darurat kebakaran pada Rabu (25/5). Pelatihan tanggap darurat kebakaran ini dilaksanakan di lapangan sekolah, dan diikuti oleh seluruh murid dan guru KB, TK, SD, dan SMP Khadijah 2 Surabaya.

Sujarwanto salah satu petugas Damkar Kota Surabaya menyampaikan bahwa pada umumnya bencana alam tidak bisa dihindari, tetapi bisa diantisipasi untuk meminimalisir terjadinya kerusakan dan korban jiwa.

“Antisipasi yang baik itu lahir dari pemahaman, dan keterampilan yang dilatih secara berkala, maka pelatihan seperti ini harus sering-sering dilakukan, agar anak-anak sudah terlatih sejak dini,” kata Sujarwanto.

Sujarwanto juga menjelaskan, bahwa pada kasus kebakaran biasanya terjadi karena faktor ketidaktahuan, dan keteledoran manusia itu sendiri, baik dalam instalasi listrik, perabotan eletronik, pemasangan dan penggunaan kompor gas, dan juga bisa disebabkan karena buang puntung rokok sembarangan.

“Oleh karena itu kita tidak boleh bermain api sembarangan, apa lagi jika lokasi disekitar kita terdapat barang yang mudah terbakar,” imbuhnya.

Sujarwanto juga menjelaskan, bahwa jika terjadi kebakaran hal yang pertama harus dilakukan adalah tetap tenang, teriak minta tolong dan melakukan tidakan, kemudian segera menghubungi 112. Ia juga mengatakan, jika ada mobil pemadam kebakaran di jalan maka pengguna jalan harus memberi jalan, jika tidak kebakaran akan cepat meluas.

Sujarwo juga menjelaskan bagaimana cara penggunaan APAR yang baik dan benar. Yakni APAR sebaiknya disimpan ditempat yang mudah dijangkau dengan ketinggian maksimal 1,2 meter.

“APAR sebaiknya letakkan di tempat yang mudah dijangkau, dengan ketinggian maksimal 1.2 meter. Jarum indikator APAR harus berada diwarna hijau, jika jarum diwarna merah APAR tidak bisa digunakan,” jelas Sujarwanto.

Ia juga mengatakan bahwa sebaiknya APAR dibalik sebulan sekali. Hal ini untuk mengantisipasi serbuk yang ada di dalam APAR tidak menggumpal. Dan sebaiknya apar diisi ulang dua tahun sekali.

Dalam kegiatan tersebut, para siswa, guru, dan satpam bergantian praktik mencoba untuk memadamkan api. Banyak sekali cara dan teknik yang digunakan, seperti pemadaman api menggunakan karung goni yang basah, dan penggunaan APAR yang benar.

Mujib kepala sekolah SD Khadijah 2 Surabaya, mengatakan bahwa edukasi kegiatan pelatihan tanggap darurat kebakaran ini sangat penting bagi kita semua. Yakni untuk antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Mujib juga berharap, dengan diadakannya kegiatan tanggang darurat kebakaran ini para siswa, guru, dan satpam bisa melakukan penanganan ketika terjadi kebakaran baik di rumah maupun di sekolah.

“Dengan diadakannya kegiatan tanggap darurat kebakaran ini, nantinya anak-anak, guru, dan satpam bisa mengetahui cara dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan ketika terjadinya kebakaran, baik si rumah maupun di sekolah,” pungkasnya.***

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *